Bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu akan memiliki
23 pasang kromosom. Jenis kelamin bayi akan ditentukan dari salah satu
pasangan kromosom yang ada. Bayi lelaki akan memiliki kromosom X dan Y
(XY), sedangkan bayi perempuan memiliki dua
kromosom X (XX). Wanita yang
menderita sindrom Turner memiliki satu kromosom X yang tidak normal
atau hilang sepenuhnya.
Sindrom
ini bisa menyebabkan berbagai gangguan medis maupun gangguan dalam
perkembangan fisik, misalnya tinggi badan rendah, gagal memulai masa
puber, kemandulan, kelainan jantung, susah beradaptasi secara sosial,
dan kesulitan dalam mempelajari sebagian hal.
Penyakit ini
dilaporkan pertama kali oleh seorang dokter yang bernama Henry Turner
pada tahun 1938, karena itu kondisi ini disebut dengan nama sindrom
Turner.
Sindrom Turner dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan berapa banyak kromosom X yang hilang pada seorang wanita, yaitu:
- Sindrom Turner klasik. Ini adalah kondisi ketika satu dari dua kromosom X hilang sepenuhnya.
- Sindrom Turner mosaik. Ini adalah kondisi ketika kromosom X lengkap pada sebagian besar sel, tapi pada sel lainnya ada sebagian yang hilang atau terjadi kelainan. Pada beberapa sel terkadang terdapat satu atau dua kromosom X yang lengkap, tapi ini jarang terjadi.
Penderita sindrom Turner
biasanya memiliki gejala yang berbeda-beda. Namun, terdapat beberapa
ciri-ciri yang bisa membedakannya dari kondisi lain. Ciri fisik yang
paling sering muncul pada kejadian sindrom Turner adalah tinggi badan
yang lebih pendek dan ovarium yang kurang berkembang. Ovarium yang
kurang berkembang bisa mengakibatkan kemandulan dan tidak adanya
menstruasi.
Beberapa hal lain yang bisa terjadi adalah gangguan
jantung, ginjal, dan kelenjar tiroid. Selain itu, sindrom Turner juga
bisa menyebabkan gangguan telinga dan kelainan tulang.
Pengobatan Sindrom Turner
Pengobatan
sindrom Turner yang dilakukan berfungsi meredakan gejala yang
diakibatkan kondisi tersebut. Belum ada obat atau prosedur yang bisa
menyembuhkan sindrom Turner. Penderita kondisi ini harus melakukan
pemeriksaan rutin sepanjang hidup mereka. Hal ini dimaksudkan untuk
mengenali jika muncul kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan lain,
sehingga bisa diatasi sejak dini. Pemeriksaan rutin ini juga bertujuan
agar penderita sindrom Turner bisa hidup dengan normal dan sehat.
0 komentar:
Posting Komentar